Writing
Hidup seperti sekolah, yang ada awal dan ada akhir. Disekolah ada
pelajaran-pelajaran yang harus dipelajari, Barulah diberikan ujian untuk
naik kelas ketingkat selanjutnya. Tapi didalam kehidupan ini kita diuji
terlebih dahulu dan barulah kita mendapatkan pelajaran. Ujian-ujian
yang kita lalui dikehidupan ini sangatlah beragam. Ada susah, senang,
bahagia, kesedihan, dan mungkin masih banyak lagi pemasalahan yang ada. Semua
permasalahan itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi permasalahan
tidak datang dengan sendirinya, tapi permasalahan timbul dikarenakan
oleh keinginan-keinginan seseorang yang mendorong jiwa atas sesuatu hal
yang menjadi keinginan. Permasalahan juga timbul dikarenakan atas apa yang
telah ada pada diri seseorang hilang atau pergi dari hidupnya. Besar
atau kecilnya permasalahan itu, tergantung dari seberapa berartinya
sesuatu yang telah hilang didalam kehidupan seseorang.
Sehingga satu masalah timbul, maka masalah yang lain akan
menyusul. Maka tidak heran lagi dan sesuatu yang wajar jika seseorang berusaha
dalam kehidupan ini untuk menggapai kehidupan yang bahagia. Karena keinginan
seseorang tadilah yang otomatis menjadi permasalahan didalam hidupnya. Yang
jadi pertanyaan sekarang, bagaimana jika seseorang tidak dapat menyelesaikan
permasalahannya ?. Baik itu permasalahan yang timbul dari suatu keinginan yang
belum didapatkan yang sebelumnya belum didapat atau yang sebelumnya telah
didapatkan.
Dalam menyelesaikan permasalahan, tentulah seseorang mencari solusi. Tapi ada juga yang tidak mendapatkan solusi sama sekali untuk mencapai tujuannya. Seperti contoh, seseorang yang bercita-cita ingin menjadi atlet lari. Maka bisa saja seseorang itu mencari solusi untuk bisa menggapai cita-citanya. Hari-harinya dihiasi dengan semangat kebahagiaan. Tapi pada suatu hari dia mengalami kecelakaan, yang menyebabkan kakinya putus (berpisah dari badannya). Jadi alangkah mustahil lagi baginya menjadi atlet lari. Jangankan berlari, berjalan saja dia susah. Maka setelah kejadian itu, hari-hari yang sebelumnya dihiasi dengan kebahagiaan Sekarang telah berganti dengan kesedihan. Kesedihan itu sendirilah yang menjadi bukti seseorang tidak sanggup menerima kenyataan. Karna bagaimanapun kita tidak akan bisa membohongi perasaan kita.
Jadi, apapun yang terjadi didalam kehidupan kita, kita harus meyakini bahwa tidak semua hal bisa kita dapatkan didunia ini. Kita hanya bisa mengusahakan sesuatu yang bisa kita jalani untuk kita jalani, dan harapan yang mungkin masih bisa kita usahakan. Apapun kebaikan-kebaikan yang kita dapatkan atas suatu hal. Itu hanyalah keberuntungan kita saja yang telah allah swt berikan kepada kita. Yaitu dia memberikan jalan kepada kita, dia yang mempermudah jalan yang kita tempuh. Melalui keadaan lingkungan yang mendukung atas sesuatu hal, barulah semua tergantung kepada kita. Seperti contoh, dulu mungkin kita tidak pernah berfikir menjadi seorang pelukis. Tapi disuatu hari kita terinspirasi dan termotivasi atas suatuhal yang berkaitan dengan seni lukis. Dengan alasan tertentu dari dalam diri, yang akhirnya menjadi hobi. Ditambah lagi dukungan dari keluarga dan teman. Jadi kita harus sadari bahwa mungkin tidak semua orang yang mendapatkan jalan hidup yang seperti itu. Yang memudahkan kita dalam menggapainya, dan pada akhirnya waktu menjawab semuanya. Dari suatu proses kehidupan yang kita tempuh, kita bisa mendapatkan yang diinginkan. Tapi semua itu tidak akan bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Karna sesungguhnya perbandingan hidup yang sesungguhnya adalah bersyukur atau tidak bersyukurnya seseorang didalam hidupnya. Karna percuma saja kita kaya raya tapi tidak bisa bersyukur, yang tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Justru lelah dalam terperdaya oleh hawa nafsu belaka. Jadi, apapun yang telah terjadi didalam kehidupan kita, sekalipun itu pahit, hanya sebuah kesyukuranlah yang sangat berarti Yang mendatangkan kebahagiaan. Dan teruslah melakukan yang terbaik, jalanilah apa yang masih bisa dijalani.
Dalam menyelesaikan permasalahan, tentulah seseorang mencari solusi. Tapi ada juga yang tidak mendapatkan solusi sama sekali untuk mencapai tujuannya. Seperti contoh, seseorang yang bercita-cita ingin menjadi atlet lari. Maka bisa saja seseorang itu mencari solusi untuk bisa menggapai cita-citanya. Hari-harinya dihiasi dengan semangat kebahagiaan. Tapi pada suatu hari dia mengalami kecelakaan, yang menyebabkan kakinya putus (berpisah dari badannya). Jadi alangkah mustahil lagi baginya menjadi atlet lari. Jangankan berlari, berjalan saja dia susah. Maka setelah kejadian itu, hari-hari yang sebelumnya dihiasi dengan kebahagiaan Sekarang telah berganti dengan kesedihan. Kesedihan itu sendirilah yang menjadi bukti seseorang tidak sanggup menerima kenyataan. Karna bagaimanapun kita tidak akan bisa membohongi perasaan kita.
Jadi, apapun yang terjadi didalam kehidupan kita, kita harus meyakini bahwa tidak semua hal bisa kita dapatkan didunia ini. Kita hanya bisa mengusahakan sesuatu yang bisa kita jalani untuk kita jalani, dan harapan yang mungkin masih bisa kita usahakan. Apapun kebaikan-kebaikan yang kita dapatkan atas suatu hal. Itu hanyalah keberuntungan kita saja yang telah allah swt berikan kepada kita. Yaitu dia memberikan jalan kepada kita, dia yang mempermudah jalan yang kita tempuh. Melalui keadaan lingkungan yang mendukung atas sesuatu hal, barulah semua tergantung kepada kita. Seperti contoh, dulu mungkin kita tidak pernah berfikir menjadi seorang pelukis. Tapi disuatu hari kita terinspirasi dan termotivasi atas suatuhal yang berkaitan dengan seni lukis. Dengan alasan tertentu dari dalam diri, yang akhirnya menjadi hobi. Ditambah lagi dukungan dari keluarga dan teman. Jadi kita harus sadari bahwa mungkin tidak semua orang yang mendapatkan jalan hidup yang seperti itu. Yang memudahkan kita dalam menggapainya, dan pada akhirnya waktu menjawab semuanya. Dari suatu proses kehidupan yang kita tempuh, kita bisa mendapatkan yang diinginkan. Tapi semua itu tidak akan bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Karna sesungguhnya perbandingan hidup yang sesungguhnya adalah bersyukur atau tidak bersyukurnya seseorang didalam hidupnya. Karna percuma saja kita kaya raya tapi tidak bisa bersyukur, yang tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Justru lelah dalam terperdaya oleh hawa nafsu belaka. Jadi, apapun yang telah terjadi didalam kehidupan kita, sekalipun itu pahit, hanya sebuah kesyukuranlah yang sangat berarti Yang mendatangkan kebahagiaan. Dan teruslah melakukan yang terbaik, jalanilah apa yang masih bisa dijalani.
Komentar
Posting Komentar